Jumat, 02 Juni 2017

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT FEBRIS/DEMAM DENGAN APLIKASI NANDA NIC NOC


Definisi Demam/Febris
Demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara abnormal.
Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain:
  1. Demam septik
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinarnakan juga demam hektik.
  1. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
  1. Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut Kuartana.
  1. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda Iebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
  1. Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti : abses, pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap infeksi bakterial.

Etiologi Febris/Demam
  1. Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan laboratorium, serta penunjang lain secara tepat dan holistik.
  2. Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang menyertai demam.
  3. Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis Iainnya.

Manifestasi Klinis Pada Febris/Demam
  1. Anak rewel (suhu Iebih tinggi dari 37,8 C - 40 C)
  2. Kulit kemerahan
  3. Hangat pada sentuhan
  4. Peningkatan frekuensi pernapasan
  5. Menggigil
  6. Dehidrasi
  7. Kehilangan nafsu makan
Diagnosis banding untuk demam tanpa disertai tanda lokal
Diagnosis demam
Didasarkan pada keadaan
Infeksi virus dengue : demam dengue, demam berdarah dengue, dan sindrom syok dengue
  • Demam atau riwayat demam mendadak tinggi selama 2-7 hari
  • Manifestasi perdarahan (sekurang-kurangnya bending positif)
  • Pembesaran hati
  • Tanda-tanda gangguan sirkulasi
  • Peningkatan nilai hematokrit, trombositopenia dan leukopenia
  • Ada riwayat keluarga atau tetangga sekitar menderita atau tersangka DBD
Malaria
  • Demam tinggi khas bersifat intermiten
  • Demam terus menerus
  • Mengigil, nyeri kepala, berkeringat, dan nyeri otot
  • Anemia
  • Hepatomegali, spienomegali
  • Hasil apus darah positif (plasmodium)
Demam tifoid
  • Demam lebih dari 7 hari
  • Terlihat jelas sakit dan kondisi serius tanpa sebab yang jelas
  • Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
  • Delirium
Infeksi saluran kemih
  • Demam terutama dibawah umur 2 tahun
  • Nyeri ketika berkemih
  • Berkemih Iebih sering dari biasanya
  • Mengopol (diatas usia 3 tahun)
  • Ketidakmampuan menahan kemih pada anak yang sebelumnya bisa dilakukannya
  • Nyeri ketuk sudut kostovertebral atau nyeri tekan suprapubik
  • Hasil urinalisis menunjukkan proteinuria, leukosituria (>5/lpb) dan hematuria (>5/lpb)
Sepsis
  • Terlihat jelas sakit berat dan kondisi serius tanpa penyebab yang jelas
  • Hipo atau hipertermia
  • Takikardi, takipneu
  • Gangguan sirkulasi
  • Leukositosis atau leucopenia
Demam yang berhubungan dengan infeksi HIV
  • Tanda infeksi HIV (liat bab HIV/AIDS)

Diagnosis banding demam yang disertai tanda lokal :
Diagnosis demam
Berdasarkan pada keadaan
Infeksi virus pada saluran pernapasan atas
  • Gejala batuk/pilek, nyeri telan
  • Tanda peradangan disaluran napas atas
  • Tidak terdapat gangguan sistemik
Pneumonia
  • Lihat bab Pneumonia
Otitis media
  • Nyeri telinga
  • Otoskopi tampak membran timpani hyperemia (ringan-berat), cembung keluar (desakan cairan/mukopus), perforasi
  • Riwayat otorea < 2 minggu
Sinusitis
  • Pada saat perkusi wajah ada tanda radang pada daerah sinus yang terserang
  • Cairan hidung yang berbau
Mastoiditis
  • Benjolan lunak dan nyeri didaerah mastoid
  • Radang setempat
Abses tenggorokan
  • Nyeri tenggorokan pada anak yang lebih besar
  • Kesulitan menelan/mendorong masuk air liur
  • Teraba nodus servikal
Meningitis
  • Kejang, kesadaran menurun, nyeri kepala, muntah
  • Kuduk kaku
  • Ubub-ubun cembung
  • Punsi lumbal positif
Infeksi jaringan lunak dan kulit
  • Selulitis
Demam rematik akut
  • Panas pada sendi, nyeri dan bengkak
  • Karditis, eritema marginatum, nodul subkutan
  • Peningkatan LED dan kadar ASTO

Diagnosis banding demam dengan ruam :
Diagnosis demam
Didasarkan pada keadaan
Campak
  • Ruam yang khas
  • Batuk, hidung berair, mata merah
  • Kornea kerush
  • Baru saja terpajan dengan kasus campak
  • Tidak memiliki catatan sudah diimunisasi campak
Campak jerman (Rubella)
  • Ruam yang khas
  • Pembesaran kelenjar getah bening postaurikular, suboksipital dan colli-posterior
Eksantema subitum
  • Terutama pada bayi (6-18 bulan)
  • Ruam muncul setelah suhu turun
Demam scarlet (infeksi streptokokus beta-hemolitikus grup A)
  • Demam tinggi, tampak sakit berat
  • Ruam merah kasar seluruh tubuh, biasanya didahului didaerah lipatan (leher, ketiak dan lipat inguinal)
  • Peradangan hebat pada tenggorokan dan kelainan pada lidah (strawberry tongue)
  • Pada penyembuhan terdapat kulit bersisik
Demam berdarah dengue
  • Lihat di diagnosis banding untuk demam tanpa disertai tanda lokal
Infeksi virus lainnya (chikungunya, enterovirus)
  • Demam tinggi khas bersifat intermiten
  • Demam terus menerus
  • Mengigil, nyeri kepala, berkeringat, dan nyeri otot
  • Anemia
  • Hepatomegali, spienomegali
  • Hasil apus darah positif (plasmodium)

Diagnosis banding tambahan untuk demam yang berlangsung > 7 hari :
Diagnosis demam
Didasarkan pada keadaan
Demam tifoid
  • Lihat di Diagnosis banding untuk demam tanpa disertai tanda lokal
TB (milier)
  • Demam tinggi
  • BB turun - Anoreksia
  • Pembesaran hati dan/atau limpa
  • Batuk
  • Tes tuberculin dapat positif atau negative (bila alergi)
  • Riwayat TB dalam keluarga
  • Poli milier yang halus pada foto polos dada
Endokarditis
  • BB turun
  • Pucat
  • Jari tabuh
  • Bising jantung
  • Pembesaran limpa
  • Petekie
  • Splinter haemorrhages in nail beds
  • Hematuri mikroskopis
Demam rematik akut
  • Bising jantung yang dapat berubah sewaktu-waktu
  • Arthnitis/arthralgia
  • Gagal jantung
  • Denyut nadi cepat
  • Pericardial friction rub
  • Diketahui baru terinfeksi streptokokal
Abses dalam (deep abscess)
  • Demam tanpa focus infeksi yang jelas
  • Radang setempat atau nyeri
  • Tanda-tanda spesifik yang tergantung tempatnya paru, hati, otak, subfrenik, ginjal, dsb

Pemeriksaan Penunjang Pada Febris/Demam
  1. Uji coba darah
Contoh pada Demam Dengue terdapat leucopenia pada hari ke-2 atau hari ke tiga. Pada DBD dijumpai trombositopenia dan hemokonsentrasi. Masa pembekuan masih normal, masa perdarahan biasanya memanjang, dapat ditemukan penurunan factor II,V,VII,IX, dan XII. Pada pemeriksaan kimia darah tampak hipoproteinemia, hiponatremia, hipokloremia. SGOT, serum glutamit piruvat (SGPT), ureum, dan pH darah mungkin meningkat, reverse alkali menurun.
  1. Pembiakan kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Contoh pada DBD air seni mungkin ditemukan albuminuria ringan.
  2. Dalam tahap melalui biops pada tempat-tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti anginografi, aortografi atau limfangiografi.
  3. Ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa.

Penatalaksanaan Febris/Demam
Pada dasarnya menurunkan demam dapat dilakukan secara fisik, obat-obatan maupun kombinasi keduanya.
  1. Secara Fisik
  • Anak demam ditempatkan dalam ruangan bersuhu normal
  • Pakaian anak diusahakan tidak tebal
  • Memberikan minuman yang banyak karena kebutuhan air meningkat
  • Memberikan kompres.
  1. Obat-obatan
Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan demam. Obat-obat anti inflamasi, analgetik dan antipiretik terdiri dari golongan yang bermacam-macam dan sering berbeda dalam susunan kimianya tetapi mempunyai kesamaan dalam efek pengobatannya. Tujuannya menurunkan set point hipotalamus melalui pencegahan pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase. Asetaminofen merupakan derivate para-aminofenol yang bekerja menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis dalam susunan saraf pusat. Dosis terapeutik antara 10-15 mgr/kgBB/kali tiap 4 jam maksimal 5 kali sehari. Dosis maksimal 90 mgr/kbBB/hari. Turunan asam propionat seperti ibuprofen juga bekerja menekan pembentukan prostaglandin. Obat ini bersifat antipiretik, analgetik dan anti inflamasi. Dosis terapeutik yaitu 5-10 mgr/kgBB/kali tiap 6 sampai 8 jam. Metamizole (antalgin) bekerja menekan pembentukkan prostaglandin. Mempunyai efek antipiretik, analgetik dan anti inflamasi. Dosis terapeutik 10 mgr/kgBB/kali tiap 6-8 jam dan tidak dianjurkan untuk anak kurang dari 6 bulan. Pemberiannya secara per oral intramuskular atau intravena. Asam mefenamat suatu obat golongan fenamat. Khasiat analgetiknya lebih kuat dibandingkan sebagai antipiretik. Dosis pemberiannya 20 mgr/kgBB/hari dibagi 3 dosis. Pemberiannya secara per oral dan tidak boleh diberikan anak usia kurang dari 6 bulan.

Masalah Yang Lazim Muncul Pada Febris/Demam
  1. Hipertemia b.d proses penyakit.
  2. Ketidakefektifan termoregulasi b.d proses penyakit, fluktuasi suhu lingkungan
  3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang kurang dan diaporesis.
  4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer.
  5. Resiko cidera b.d infeksi mikroorganisme.
  6. Resiko keterlambatan perkembangan b.d kejang demam.

Discharge Planning Pada Febris/Demam
  1. Ajarkan pada orang tua mengenal tanda-tanda kekambuhan dan laporkan dokter /perawat
  2. Instruksikan untuk memberikan pengobatan sesuai denga dosis dan waktu.
  3. Ajarkan bagaimana mengukur suhu tubuh dan intervensi
  4. Instruksikan untuk kontrol uIang
  5. Jelaskan factor penyebab demam dan menghindari factor pencetus

DAFTAR PUSTAKA :