Sabtu, 20 Mei 2017

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT DIARE DENGAN APLIKASI NANDA NIC NOC



Diare akut adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya Iebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai frekuensi, yaitu buang air besar encer Iebih dari 3 kali perhari. Buang air besar tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
Penularan diare karena infeksi melalui transmisi fekal oral langsung dari penderita diare atau melalui makan/minuman yang terkontaminasi bakteri pathogen, yang berasal dari tinja manusia/hewan atau bahan muntahan penderita dan juga dapat melalui udara atau melalui aktifitas seksual kontak oral-genital atau oral (Sudoyo Aru, dkk 2009)

Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan: (Sudoyo Aru, dkk 2009)
  1. Lama waktu diare :
  • Akut :berlangsungkurang dari 2 minggu.
  • Kronik : berlangsung lebih dan 2 minggu
  1. Mekanisme patofisiologis: osmotik atau sekretorik dll
  2. Berat ringan diare: kecil atau besar
  3. Penyebab infeksi atau tidak: infeksi atau non infeksi
  4. Penyebab organik atau tidak: organik atau fungsional
Kebutuhan rehidrasi oral (CRO) menurut usia untuk 4 jam pertama pada anak (Djuanda Adhi)
Kebutuhan Cairan Rehidrasi Oral Selama 4 Jam Pertama Menurut Usia
USIA
S/D 4 bulan
2-12 Bulan
12 Bulan s/d 2Th
2-5 Tahun
BB
<6 kg
6-<12 kg
10-< 12 kg
12-19 kg
Jumlah rehidrasi oral
200-400 mL
400-700 mL
700-900 mL
900-1400 mL

Etiologi Diare
  1. Diare akut
Virus: Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus.
Parasit, Protozoa; Giardia lambdia, Entamoeba hystolitica, trikomonas hominis, Isospora sp, Cacing (A lumbricoides, A. duodenale, N. americanus, T. trichiura, O. vermicularis, S. strecolaris, T saginata, T sollium).
Bakteri : yang memproduksi enterotoksin (S aureus, C perfringens, E coli, V cholera, C difficile) dan yang menimbulkan inflamasi mukosa usus (Shingella, Salmonella spp, Yersinia)
  1. Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokkan dalam 6 kategori pathogenesis terjadinya
  • Diare osmotic
  • Diare sekretorik
  • Diare karena gangguan motilitas
  • Diare inflamatorik
  • Malabsorbsi
  • Infeksi kronik

  1. Diare akut
  • Akan hilang dalam waktu 72 jam dan onset
  • Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam perut, rasa tidak enak, nyeri perut
  • Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
  • Demam
  1. Diare kronik
  • Serangan Iebih sering selama 2-3 periode yang Iebih panjang
  • Penurunan BB dan nafsu makan
  • Demam indikasi terjadi infeksi
  • Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah
(Yuhana elin, 2009)
Bentuk klinis diare :
Diagnose
Didasarkan pada keadaan
Diare cair akut
  • Diare lebih dari 3 kali sehari berlangsung kurang dari 14 hari.
  • Tidak mengandung darah
Kolera
  • Diare air cucian beras yang sering adanya banyak dan cepat menimbulkan dehidrasi berat, atau
  • Diare dengan dehidrasi berat selama terjadi KLB kolera, atau
  • Diare dengan hasil kultur tinja positif untuk V. cholera 01 atau 0139
Disentri
  • Diare berdarah (terlihat atau dilaporkan)
Diare Persisten
  • Diare berlangsung selama 14 hari atau lebih
Diare dengan gizi buruk
  • Diare apapun yang disertai gizi buruk.
Diare terkait antibiotika (Antibiotic Associated Diarrhea)
  • Mendapat pengobatan antibiotic oral spectrum luas
Invaginasi
  • Dominan darah dan lender dalam tinja
  • Massa intra abdominal (abdominal mass)
  • Tangisan keras dan kepucatan pada bayi
Klasifikasi tingkat dehidrasi anak dengan diare :
Klasifikasi
Tanda-tanda atau gejala
Pengobatan
Dehidrasi berat
Terdapat 2 atau lebih tanda :
  • Letargis/tidak sadar
  • Mata cekung
  • Tidak bisa minum atau malas minum
  • Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (≥ 2 detik)
Beri cairan untuk diare dengan dehidrasi berat (lihat rencana terapi C
untuk diare dirumah sakit di bab dehidrasi)
Dehidrasi Ringan atau Sedang
Terdapat 2 atau lebih tanda :
  • Rewel, gelisah
  • Mata cekung
  • Minum dengan lahap, haus
  • Cubitan kulit kembali dengan lambat
  • Beri anak cairan dengan makanan untuk dehidrasi ringan (lihat rencana terapi B di bab dehidrasi)
  • Setelah rehidrasi, nasehati ibu untuk  penanganan dirumah dan kembali segera
Tanpa Dehidrasi
Tidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan atau berat.
  • Beri cairan dan makanan untuk menangani diare dirumah (lihat rencana terapi A).
  • Nasihati ibu kapan kembali segera.
  • Kunjungan ulang dalam waktu 5 hari jika tidak membaik.

Pemeriksaan penunjang Diare
  1. Pemeriksaan tinja
  • Makroskopis dan mikroskopis
  • Ph dan kadar gula dalam tinja
  • Biakan dan resistensi feses (colok dubur)
  1. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan keseimbangan asam basa (pernapasan Kusmaul)
  2. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
  3. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat

Masalah Yang Lazim Muncul Pada Diare
  1. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membram alveolar-kapiler.
  2. Diare b.d proses infeksi, inflamasi diusus.
  3. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif.
  4. Kerusakan integritas kulit b.d ekskresi/BAB sering.
  5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan intake makanan.
  6. Resiko syok (hipovolemi) b.d kehilangan cairan dan elektrolit.
  7. Ansietas b.d perubahan status kesehatan.

Discharge Planning Diare
  1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan minuman (misal oralit).
  2. Ajarkan mengenai tanda-tanda dehidrasi (ubun-ubun dan mata cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering) dan segera bawa ke dokter.
  3. Jelaskan obat obatan yang diberikan, efek samping dan kegunaannya.
  4. Asupan nutrisi harus diteruskan untuk mencegah atau meminimalkan gangguan gizi yang terjadi.
  5. Banyak minum air.
  6. Hindari konsumsi minuman bersoda/minuman ringan yang banyak mengandung glukosa karena glukosa/gula dapat menyebabkan air terserap keusus sehingga memperberat kondisi diare.
  7. Biasakan cuci tangan seluruh bagian dengan sabun dan air tiap kali sesudah buang air besar atau kecil dan sebelum menyiapkan makanan untuk mencegah penularan diare.
  8. Hindari produk susu dan makanan berlemak, tinggi serat atau sangat manis hingga gejala diare membaik.

Rencana Terapi A Diare
Penanganan diare dirumah
JELASKAN KEPADA IBU TENTANG 4 ATURAN PERAWATAN DIRUMAH : BERI CAIRAN TAMBAHAN, BERI TABLET ZINC, LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN, KAPAN HARUS KEMBALI
  1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau)
JELASKAN KEPADA IBU :
  • Pada bayi muda, pemberian ASI merupakan pemberian cairan tambahan yang utama. Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
  • Jika anak memperoleh ASI eksklusif, beri oralit atau air matang sebagai tambahan.
  • Jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, beri 1 atau Iebih cairan berikut ini : oralit, cairan makanan (kuah sayur atau tajin) atau air matang.
Anak harus diberi larutan oralit dirumah jika :
  • Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini.
  • Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN ORALIT. BERI IBU 6 BUNGKUS
ORALIT (200 ml) UNTUK DIGUNAKAN DIRUMAH.
TUNJUKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK CAIRAN TERMASUK ORALIT YANG HARUS DIBERIKAN SEBAGAI TAMBAHAN BAGI KEBUTUHAN CAIRANNYA SEHARI-HARI :
< 2 tahun 50 sampai 100 ml setiap kali BAB
≥ 2 tahun 100 sampai 200 ml setiap kali BAB
Katakan kepada ibu :
  • Agar meminumkan sedikit-sedikit tetapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas.
  • Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian Ianjutkan lagi dengan lebih lambat.
  • Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.
  1. BERI TABLET ZINC
Pada anak berumur 2 bula n ke atas, ben tablet zinc selama 10 han dengan dosis :
  • Umur < 6 bulan : 1/2 tablet (10 mg) per hari
  • Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari
  1. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN/ASI
  2. KAPAN HARUS KEMBALI

DAFTAR PUSTAKA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar