Diare akut adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya Iebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai frekuensi, yaitu buang air besar encer Iebih dari 3 kali perhari. Buang air besar tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
Penularan diare karena infeksi melalui transmisi fekal oral langsung dari penderita diare atau melalui makan/minuman yang terkontaminasi bakteri pathogen, yang berasal dari tinja manusia/hewan atau bahan muntahan penderita dan juga dapat melalui udara atau melalui aktifitas seksual kontak oral-genital atau oral (Sudoyo Aru, dkk 2009)
Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan: (Sudoyo Aru, dkk 2009)
- Lama waktu diare :
- Akut :berlangsungkurang dari 2 minggu.
- Kronik : berlangsung lebih dan 2 minggu
- Mekanisme patofisiologis: osmotik atau sekretorik dll
- Berat ringan diare: kecil atau besar
- Penyebab infeksi atau tidak: infeksi atau non infeksi
- Penyebab organik atau tidak: organik atau fungsional
Kebutuhan rehidrasi oral (CRO) menurut usia untuk 4 jam pertama pada anak (Djuanda Adhi)
Kebutuhan Cairan Rehidrasi Oral Selama 4 Jam Pertama Menurut Usia
| ||||
USIA
|
S/D 4 bulan
|
2-12 Bulan
|
12 Bulan s/d 2Th
|
2-5 Tahun
|
BB
|
<6 kg
|
6-<12 kg
|
10-< 12 kg
|
12-19 kg
|
Jumlah rehidrasi oral
|
200-400 mL
|
400-700 mL
|
700-900 mL
|
900-1400 mL
|
Etiologi Diare
- Diare akut
Virus: Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus.
Parasit, Protozoa; Giardia lambdia, Entamoeba hystolitica, trikomonas hominis, Isospora sp, Cacing (A lumbricoides, A. duodenale, N. americanus, T. trichiura, O. vermicularis, S. strecolaris, T saginata, T sollium).
Bakteri : yang memproduksi enterotoksin (S aureus, C perfringens, E coli, V cholera, C difficile) dan yang menimbulkan inflamasi mukosa usus (Shingella, Salmonella spp, Yersinia)
- Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokkan dalam 6 kategori pathogenesis terjadinya
- Diare osmotic
- Diare sekretorik
- Diare karena gangguan motilitas
- Diare inflamatorik
- Malabsorbsi
- Infeksi kronik
- Diare akut
- Akan hilang dalam waktu 72 jam dan onset
- Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam perut, rasa tidak enak, nyeri perut
- Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
- Demam
- Diare kronik
- Serangan Iebih sering selama 2-3 periode yang Iebih panjang
- Penurunan BB dan nafsu makan
- Demam indikasi terjadi infeksi
- Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah
(Yuhana elin, 2009)
Bentuk klinis diare :
Diagnose
|
Didasarkan pada keadaan
|
Diare cair akut
|
|
Kolera
|
|
Disentri
|
|
Diare Persisten
|
|
Diare dengan gizi buruk
|
|
Diare terkait antibiotika (Antibiotic Associated Diarrhea)
|
|
Invaginasi
|
|
Klasifikasi tingkat dehidrasi anak dengan diare :
Klasifikasi
|
Tanda-tanda atau gejala
|
Pengobatan
|
Dehidrasi berat
|
Terdapat 2 atau lebih tanda :
|
Beri cairan untuk diare dengan dehidrasi berat (lihat rencana terapi C
untuk diare dirumah sakit di bab dehidrasi)
|
Dehidrasi Ringan atau Sedang
|
Terdapat 2 atau lebih tanda :
|
|
Tanpa Dehidrasi
|
Tidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan atau berat.
|
|
Pemeriksaan penunjang Diare
- Pemeriksaan tinja
- Makroskopis dan mikroskopis
- Ph dan kadar gula dalam tinja
- Biakan dan resistensi feses (colok dubur)
- Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan keseimbangan asam basa (pernapasan Kusmaul)
- Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
- Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat
Masalah Yang Lazim Muncul Pada Diare
- Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membram alveolar-kapiler.
- Diare b.d proses infeksi, inflamasi diusus.
- Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif.
- Kerusakan integritas kulit b.d ekskresi/BAB sering.
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan intake makanan.
- Resiko syok (hipovolemi) b.d kehilangan cairan dan elektrolit.
- Ansietas b.d perubahan status kesehatan.
Discharge Planning Diare
- Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan minuman (misal oralit).
- Ajarkan mengenai tanda-tanda dehidrasi (ubun-ubun dan mata cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering) dan segera bawa ke dokter.
- Jelaskan obat obatan yang diberikan, efek samping dan kegunaannya.
- Asupan nutrisi harus diteruskan untuk mencegah atau meminimalkan gangguan gizi yang terjadi.
- Banyak minum air.
- Hindari konsumsi minuman bersoda/minuman ringan yang banyak mengandung glukosa karena glukosa/gula dapat menyebabkan air terserap keusus sehingga memperberat kondisi diare.
- Biasakan cuci tangan seluruh bagian dengan sabun dan air tiap kali sesudah buang air besar atau kecil dan sebelum menyiapkan makanan untuk mencegah penularan diare.
- Hindari produk susu dan makanan berlemak, tinggi serat atau sangat manis hingga gejala diare membaik.
Rencana Terapi A Diare
Penanganan diare dirumah
JELASKAN KEPADA IBU TENTANG 4 ATURAN PERAWATAN DIRUMAH : BERI CAIRAN TAMBAHAN, BERI TABLET ZINC, LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN, KAPAN HARUS KEMBALI
- BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau)
JELASKAN KEPADA IBU :
- Pada bayi muda, pemberian ASI merupakan pemberian cairan tambahan yang utama. Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
- Jika anak memperoleh ASI eksklusif, beri oralit atau air matang sebagai tambahan.
- Jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, beri 1 atau Iebih cairan berikut ini : oralit, cairan makanan (kuah sayur atau tajin) atau air matang.
Anak harus diberi larutan oralit dirumah jika :
- Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini.
- Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN ORALIT. BERI IBU 6 BUNGKUS
ORALIT (200 ml) UNTUK DIGUNAKAN DIRUMAH.
TUNJUKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK CAIRAN TERMASUK ORALIT YANG HARUS DIBERIKAN SEBAGAI TAMBAHAN BAGI KEBUTUHAN CAIRANNYA SEHARI-HARI :
< 2 tahun 50 sampai 100 ml setiap kali BAB
≥ 2 tahun 100 sampai 200 ml setiap kali BAB
Katakan kepada ibu :
- Agar meminumkan sedikit-sedikit tetapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas.
- Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian Ianjutkan lagi dengan lebih lambat.
- Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.
- BERI TABLET ZINC
Pada anak berumur 2 bula n ke atas, ben tablet zinc selama 10 han dengan dosis :
- Umur < 6 bulan : 1/2 tablet (10 mg) per hari
- Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari
- LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN/ASI
- KAPAN HARUS KEMBALI
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar