Senin, 24 April 2017

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT Ca. RENAL DENGAN APLIKASI NANDA NIC NOC



Ca. RENAL
Definisi Ca. RENAL
Tumor ginjal merupakan tumor urogenitalia.
Klasifikasi tumor renal
  1. Tumor jinak
  • Hemartoma
Hamartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal yang terdiri atas komponen lemak, pembuluh darah dan otot polos. Lesi ini bukan merupakan tumor sejati tetapi paling cocok disebut sebagai hamartoma. Tumor jinak ini biasanya bulat atau lonjong dan menyebabkan terangkatnya sampai ginjal. Kadang tumor ini ditemukan juga pada lokasi ektrarenal karena pertumbuhan yang multisentrik (De Jong, 2000).
  • Fibroma Renalis
Fibroma renalis berupa benjolan massa yang kenyal keras, dengan diameter : kurang dan 10 mm yang terletak dalam medula atau papilla. Tumor tersusun atas sel spindel dengan kecenderungan mengelilingi tubulus di dekatnya.
  • Adenoma Korteks Benigna
Adenoma koreteks benigna merupakan tumor berbentuk nodulus berwarna kuning kelabu dengan diameter biasanya kurang dari 20 mm, yang terletak dalam korteks ginjal.
  • Onkositoma
Onkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma granulernya (tanda terhadap adanya mitokondria yang cukup besar dan mengalami distorsi) banyak ditemukan. Onkositoma kadang-kadang dapat begitu besar sehingga mudah dikacaukan dengan karsinoma sel renalis.
  • Tumor jinak lainnya
Tumor jinak dapat timbul dari jenis sel apapun dari dalam ginjal. Beberapa menyebabkan masalah klinis, seperti hemangioma yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan, sehingga membenikan rasa nyeri atau merupakan predisposisi kehilangan darah yang banyak sewaktu terjadi trauma.Tumor yang jarang ditemukan ialah tumor sel jukstaglomerulor yang memproduksi renin yang merupakan penyebab terjadinya hipertensi (Underwood, 2000). Jenis tumor lain yang pernah ditemui adalah lipoma dan lelomioma (De Jong, 2000).
  1. Tumor ganas
Tumor ginjal yang ganas biasanya berupa tumor padat yang berasal dari urotelium, yaitu karsinoma sel transisional atau berasal dari sel epitel ginjal atau adenokarsinoma, yaitu tumor Grawitz atau dan sel nefroblas, yaitu tumor Wilms.

Etiologi Ca. RENAL
Mengenal etiologinya hanya sedikit yang diketahui. Merokok mungkin mempunyai peran. Pada kira-kira 40% penderita telah ditemukan metastasis pada waktu tumor primer ditemukan. Lama hidup rata-rata penderita ini 6-12 bulan. Tanpa penanganan proses lokal ini meluas dengan bertumbuh terus ke dalam jaringan sekelilingnya dan dengan bermetastasis menyebabkan kematian. Progesifitasnya berbed-beda, karena itu periode sakit total bervariasi antara beberapa bulan dan beberapa tahun. Gambaran histologiknya heterogen, disamping sel-sel jernih (clear cell) dan eosinofil glandular (granular cell) terdapat lebih banyak sel polimorf, fusiform dan sel-sel raksasa. Bagian-bagian karsinomatosa sering terdapat disamping bagian-bagian pseudosarkomatosa diselingi dengan nekrosis dan perdarahan.

Manifestasi Klinis Ca. RENAL
Keluhan utama biasanya hanya benjolan di perut, perut membuncit, hematuri karena invasi tumor yang menembus sistem pelveokalises. Demam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh terhadap protein tumor. Gejala lain  muncul adalah :
  1. Malaise (merasa tidak enak badan).
  2. Anorexia
  3. Anemia
  4. Lethargi
  5. Hemihypertrofi
  6. Nafas pendek,dyspnea,batuk,nyeri dada (karena ada metastase).

Pemeriksaan penunjang Ca. RENAL
  1. Ultrasound abdominal : Terdapat massa padat pada perut ( retrperitoneal) sebelah atas.
  2. CT scan : Dapat memberikan gambaran pembesaran ginjal dan sel sekaligus menunjukkan pembesaran kelenjar regional atau infiltrasi tumor ke jaringan sekitarnya.
  3. Foto Toraks : Karena tingginya insiden metastase tumor ke paru-paru, maka setiap pasien dengan Tumor Wilm's harus di lakukan pemeriksaan foto toraks.
  4. Pemeriksaan darah dan urine : Untuk menilai fungsi ginjal dan hati.
  5. Biopsi: Di lakukan untuk mengambil contoh jaringan dan pemeriksaan mikroskopik. Biopsi tumor ini untuk mengevaluasi sel dan diagnosis.
  6. MRl Perut.
  7. CBC, BUN dan Kreatinin.
  8. PlV dan Nefroktom

Penatalaksanaan Ca. RENAL
Penanganan pada beberapa jenis tumor ginjal antara lain :
  1. Hamartoma Ginjal
Tumor kecil dan tanpa menimbulkan keluhan tidak perlu diobati, hanya saja memerlukan evaluasi berkala yang teratur untuk mengetahui perkembangan besarnya massa tumor. Jika tumor menjadi semakin besar dan sangat mengganggu perlu dipertimbangkan untuk tindakan nefrektomi.
  1. Adenokarsinoma Ginjal
  • Nefrektomi : Tumor yang masih dalam stadium dini dilakukan nefrektomi radikal yaitu mengangkat ginjal beserta kapsula gerota.
  • Hormonal : Penggunaan terapi hormonal belum banyak diketahui hasilnya.
  • Imunoterapi : Harganya sangat mahal dan hasil terapi dengan obat-obatan imunoterapi masih belum jelas.
  • Radiasi Eksterna : Radiasi eksterna tidak banyak memberi manfaat pada adenokarsinoma ginjal karena tumor ini adalah tumor yang radioresisten.
  • Sitostatika : Demikian pula pemakaian sitostatika tidak banyak memberikan manfaat pada tumor ginjal.
  1. Nefroblastoma
  • Sitostatika : Pemberian sitostatika dimulai sebelum pembedahan dan dilanjutkan beberapa seri setelah pembedahan dengan memberikan hasil yang cukup memuaskan.
  • Radiasi Eksterna : Tumor Wilm memberikan respon yang cukup baik terhadap radioterapi (bersifat radiosensitif).
  • Nefrektomi radikal merupakan terapi terpilih apabila tumor belum melewati garis tengah dan belum menginfiltrasi jaringan lain.
  • Tumor Whims dikenal sebagai tumor yang radiosensitif. Akan tetapi radioterapi dapat mengganggu pertumbuhan anak dan menimbulkan penyulit jantung, paru dan hati. Oleh karena itu radioterapi hanya diberikan pada penderita dengan tumor yang termasuk golongan patologi prognosis buruk atau stadium III dan IV. Jika ada sisa tumor pasca bedah juga diberikan radioterapi. (De Jong)
  1. Tumor Pelvis Renalis
Tumor ini kurang memberikan respon pada pemberian sitostatika maupun radiasi eksterna. Terapi yang paling baik untuk tumor ini pada stadium awal adalah nefroureterektomi dengan mengambil cuff dari buli-buli.

Masalah Yang Lazim Muncul Pada Ca. RENAL
  1. Retensi urine b.d obstruksi anatomic, disuria.
  2. Resiko ketidakefektifan perfusi ginjal b.d penurunan sirkulasi darah keginjal, asidosis metabolic.
  3. Nyeri akut b.d efek fisiologis dan neoplasma.
  4. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit dan terapinya.
  5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolism.
  6. Resiko syok b.d hipoksia, hipovolemi, hipotensi.
  7. Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi, keletihan otot pernapasan.
  8. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan.
Discharge Planning Ca. RENAL
  1. Konsultasikan dengan dokter tentang penanganan lanjutan (kemoterapi, radiasi, pembedahan).
  2. Tingkatkan daya tahan tubuh. Cukup istirahat, makan makanan yang bergizi.
  3. Berilah dukungan kepada penderita supaya tidak timbul depresi.
  4. Berolahraga fisik ringan terutama yang statis agar tubuh dan ketahanan meningkat secara bertahap

DAFTAR PUSTAKA :
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : MediAction.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar