CIKUNGUNYA
Definisi Cikungunya
Chikungunya berasal dan bahasa Swahili yang berarti terikat, yang dalam hal ini berkaitan dengan kejang urat yang merupakan suatu tanda atralgia. Dan merupakan penyakit infeksi akut yang mirip seperti infeksi virus dengue seperti demam mendadak, atralgia, ruam makulopapular dan leucopenia. (Sumarmo, 2002)
Gejala demam mendadak pada penyakit ini dapat mencapai 39°C, nyeri terdapat pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Terdapat juga sakit kepala, conjunctival injection dan sedikit fotofobia.
Etiologi Cikungunya
Chikungunya disebabkan adanya infeksi virus chikungunya (CHIKV), yaitu jenis Alphavirus yang termasuk dalam keluarga Togaviridae, dan ditularkan atau disebarkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypty, nyamuk yang sama yang menularkan penyakit demam berdarah dengue. (Sumarmo, 2002)
Manifestasi Klinis Cikungunya
Demam chikunguya memiliki gejala dan keluhan yang mirip dengan demam dengue namun lebih ringan dan jarang menimbulkan pendarahan. Adapun tanda dan gejala demam chikungunya adalah :
- Demam yang timbul mendadak mencapai 39°C selama 1-6 hari, disertai dengan sakit kepala, conjunctiva injection dimana pembuluh konjungtiva mata akan tampak nyata dan terjadi fotofobia ringan, mialgia dan atralgia yang melibatkan berbagai sendi, serta dapat pula disertai anoreksia, gejala flu, mual dan muntah.
- Nyeri pada persendian, terutama sendi lutut, pergelangan,jari kaki dan tangan serta tulang belakang (break-bone fever).
- Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila berjalan.
- Ruam kemerahan pada kulit (setelah 3-5 hari).
- Pembesaran kelenjar getah bening.
- Jarang menyebabkan pendarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian
- Pada bayi : demam mendadak dengan diikuti kulit merah, kejang demam dapat terjadi, setelah 3-5 hari demam, timbul ruam makulopapular minimal dan limfadenopati, injeksi konjungtiva, pembengkakan kelopak mata, faringitis dan gejala-gejala serta tanda-tanda dan penyakit traktus respiratorius bagian atas umum terjadi, tidak ada enantema.
Pemeriksaan Penunjang Cikungunya
Pemeriksaan Laboratorium
- Isolasi Virus (paling akurat)
- 2-5 ml darah dalam minggu 1 perjalanan penyakit
- Virus CHIK (efek sitopatik) dikonfirmasi dengan antiserum CHIK spesifik
- Hasil didapat dalam 1-2 minggu
- Pemeriksaan serologj
- 10-15 ml darah pada fase akut (segera setelah onset klinik terjadi) dan pada fase penyembuhan (10-14 hari) setelah sampel 1 diambil.
- Pemeriksaan IgM dilanjutkan MAC-ELISA, hasil dalam 2-3 hari
- Reaksi silang sering terjadi, konversi dengan uji neutralisasi dan HIA
- Diagnosa (+) :
- Peningkatan antibody 4x pada fase akut dan fase penyembuhan
- Antibody IgM spesifik CHIKV (+)
- Polymerase Chain Reaction (PCR)
- Melalui enzim reserve transcriptase = tes RT-PCR
- Specimen sama dengan untuk isolasi virus
- Hasil didapat dalam 1-2 hari
Penatalaksanaan Cikungunya
Sehingga kini masih tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini dan vaksin yang berguna sebagai tindakan preventif juga belum ditemukan Pengobatannya hanya bersifat simptomatis dan suportif seperti pemberian analgesik, antipiretik, serta anti inflamasi. (Sudeep AB)
Pemberian aspirin kepada penderita demam chikungunya ini tidak dianjurkan karena dikuatirkan efek aspirin terhadap platelet. Pemberian chloroquine phosphate sangat efektif untuk arthritis chikungunya kronis. (Abraham AS)
Penularan wabah chikungunya yang semakin berkembang membuat peneliti berminat mengembangkan agen antivirus baru, RNAi, yang bertindak mencegah infeksi yang ditimbulkan virus dengan mengganggu post tronscriptional expression mRNA. (Sudeep AB)
Masalah Yang Lazim Muncul Pada Cikungunya
- Hipertermia b.d proses infeksi virus (penyakit), ditandai dengan suhu tubuh meningkat (> 37,5°C), kulit tampak kemerahan, kulit teraba panas.
- Nyeri akut b.d agen cedera biologis ditandai dengan : klien tampak meringis, klien tampak melindungi area tubuh yang nyeri, klien melaporkan nyeri secara verbal.
- Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kendali otot ditandai dengan keterbatasan pergerakan sendi.
- Resiko infeksi b.d imunitas tidak adekuat, proses pemajanan terhadap pathogen.
- Resiko kerusakan integritas kulit b.d perubahan pigmentasi kulit (kemerahan pada kulit)
- Resiko gangguan fungsi hati b.d nekrosis sel hati (penurunan fungsi limfadenopati).
- Ansietas b.d perubahan dalam status kesehatan ditandai dengan pasien gelisah, takut, khawatir.
Discharge Planning Cikungunya
- Menguras bak mandi, paling tidak seminggu sekali
- Menutup tempat penyimpanan air dan pemberian abate
- Mengubur sampah
- Menaburkan larvasida
- Memelihara ikan pemakan jentik
- Pengasapan
- Menggunakan pakaian, celana panjang dan mengoleskan repellat pada kulit
- Pemasangan kawat kasa dirumah
- Vaksinasi chikungunya
DAFTAR PUSTAKA :
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : MediAction.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar