Definisi Disentri
Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya yang disertai dengan darah dan sering kali menyebabkan kematian dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri (disentri basiler) dan amoeba (disentri amoeba).
Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan gejala khas yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni :
- Sakit di perut yang sering disertai dengan tenesmus
- Berak-berak, dan
- Tinja mengandung darah dan lendir
Adanya darah dan lekosit dalam tinja merupakan suatu bukti bahwa kuman penyebab disentri tersebut menembus dinding kolon dan bersarang di bawahnya. Penyakit ini seringkali terjadi karena kebersihan tidak terjaga, baik karena kebersihan diri atau individu maupun kebersihan masyarakat dan lingkungan.
Etiologi Pada Disentri
- Bakteri (Disentri basiler)
- Shigella, penyebab disentri yang terpenting dan tersering (± 60% kasus disentri yang dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan
- Mengancam jiwa disebabkan oleh Shigella
- Escherichia coil enteroinvasif (EIEC)
- Salmonella
- Campylobacter jejuni, terutama pada bayi
- Amoeba (Disentri amoeba), disebabkan Entamoeba hystolitica, lebih sering pada anak usia >5 tahun
Manifestasi Klinis Disentri
Pasien dengan Disentri akibat infeksi sering mengalami nausea, muntah, nyeri perut sampai kejang perut, demam dan diare disertai dengan darah yang dapat dilihat dengan jelas.Terjadinya renjatan hipovolemik harus dihindari. Kekurangan cairan menyebabkan pasien akan merasa haus, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun, serta suara menjadi serak. Gangguan biokimiawi seperti Asidosis Metabolik akan menyebabkan frekuensi pernafasan lebih cepat dan dalam (pernafasan Kusmaul). Bila terjadi renjatan hipovolemik berat maka denyut nadi cepat (lebih dan 120 kali/menit), tekanan darah menurun sampai tak terukur, pasien gelisah, muka pucat, ujung-ujung ekstremitas dingin, dan kadang sianosis.Kekurangan kalium dapat menimbulkan aritmia jantung. Perfusi ginjal dapat menurun sehingga timbul anuria, sehingga bila kekurangan cairan tidak segera diatasi dapat menimbulkan penyulit berupa nekrosis tubular akut.
- Disentri basiler
- Diare mendadak yang disertai darah dan lendir dalam tinja. Pada disentri shigellosis, pada permulaan sakit, bisa terdapat diare encer tanpa darah dalam
- 6-24 jam pertama, dan setelah 12-72 jam sesudah permulaan sakit didapatkan darah dan lendir dalam tinja.
- Panas tinggi (39,5 - 40°C), kelihatan toksik.
- Muntah-muntah.
- Anoreksia.
- Sakit kram di perut dan sakit di anus saat BAB.
- Kadang-kadang disertai dengan gejala menyerupai ensefalitis dan sepsis (kejang, sakit kepala, letargi, kaku kuduk, halusinasi).
- Disentri amoeba
- Diare disertai darah dan lendir dalam tinja.
- Frekuensi BAB umumnya Iebih sedikit dari pada disentri basiler (< 10x/hari).
- Sakit perut hebat (kolik) Gejala konstitusional biasanya tidak ada (panas hanya ditemukan pada 1/3 kasus).
Pemeriksaan penunjang Disentri
- Pemeriksaan tinja.
- Makroskopis : suatu disentri amoeba dapat ditegakkan bila ditemukan bentuk trofozoit dalam tinja.
- Benzidin test.
- Mikroskopis: leukosit fecal (petanda adanya kolitis),darah fecal.
- Biakantinja :
- Media : agar MacConkey, xylose-lysine deoxycholate (XLD), agar SS.
- Pemeriksaan darah rutin : leukositosis (5.000 — 15.000 sel/mm3), kadang- kadang dapat ditemukan leucopenia.
Penatalaksanaan Disentri
- Diet TK/TP
Biasanya pada penderita disentri mengalami malnutrisi yang biasanya disebabkan adanya malabsorbsi karbohidrat, vitamin dan mineral. Penderita disarankan untuk makan makanan dalam bentuk yang relatif lembek (dengan tujuan mengurangi kerja usus).
- Terapi dehidrasi
Terapi dehidrasi berdasarkan derajat dehidrasi
- Antibiotik
Pengobatan dengan antibiotika yang tepat akan mengurangi masa sakit dan menurunkan risiko komplikasi dan kematian. Pilihan utama untuk disentri basiler adalah Kotrimoksazol (trimetoprim 10mg/kbBB/hari dan sulfametoksazol 50mg/kgBB/hari) dibagi dalam 2 dosis, selama 5 hari.
Alternatif yang dapat diberikan antara lain :
- Ampisilin 100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis
- Cefixime 8mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis
- Ceftriaxone 50mg/kgBB/hari, dosis tunggal IV atau IM
- Asam nalidiksat 55mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.
- Terapi antibiotik untuk disentri amoeba yaitu Metronidazol 30-50mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari.
- Antipiretik
Antipiretik berfungsi untuk menghambat produksi prostaglandin yang memacu peningkatan suhu lewat hipotalamus sehingga dapat menurunkan demam.
Masalah Yang Lazim Muncul Pada Disentri
- Hipertermi b.d proses infeksi dampak sekunder dari diare.
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d diare atau output berlebihan dan intake yang kurang.
- Gangguan rasa nyaman b.d distensi pada lumen.
- Keletihan b.d penurunan absorbs nutrisi menjadi energi.
- Resiko Ketìdakseimbangan elektrolit b.d kehilangan cairan skunder terhadap diare.
Discharge Planning Pada Disentri
- Diet lunak tinggi kalori dan protein untuk mencegah malnutrisi.
- Selalu mencuci tangan dengan sabun setiap mau melakukan kegiatan apapun
- Jaga kebersihan lingkungan, diri sendiri, tempat tidur dan semua barang yang dimiliki.
- Suplai air yang tidak terkontaminasi dan gunakan penggunaan jamban yang bersih.
- Konsumsi air putih yang bersih dan minimal 8 gelas sehari
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar