Sabtu, 27 Mei 2017

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT ENCEPHALITIS DENGAN APLIKASI NANDA NIC NOC


ENCEPHALITIS

Definisi Ensefalitis
Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau mikro organisme lain yang non purulent.

Etiologi Ensefalitis
  1. Mikroorganisme : bakteri, protozoa, cacing, jamur, spirokaeta dan virus.
Macam-macam Encephalitis virus menurut Robin:
  • lnfeksi virus yang bersifat epidermik:
Golongan enterovirus = Poliomyelitis, virus coxsackie, virus ECHO.
Golongan virus ARBO = Western equire encephalitis, St. Louis encephalitis, Eastern equire encephalitis, Japanese B. encephalitis, Murray valley encephalitis.
  • lnfeksi virus yang bersifat sporadic : rabies, herpes simplek, herpes zoster, limfogranuloma, mumps, limphotic, choriomeningitis dan jenis lain yang dianggap disebabkan oleh virus tetapi belum jelas.
  • Encephalitis pasca infeksio, pasca morbili, pasca varisela, pasca rubella, pasca vaksinia, pasca mononucleosis, infeksious dan jenis-jenis yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik
  1. Reaksin toxin seperti pada thypoid fever, campak, chicken pox
  2. Keracunan : arsenik,CO

Manifestasi Klinis Pada Ensefalitis
  1. Demam
  2. Sakit kepala dan biasanya pada bayi disertai jeritan.
  3. Pusing
  4. Muntah
  5. Nyeri tenggorokan dan ekstrimitas
  6. Malaise
  7. Pucat
  8. Halusinasi
  9. Kejang
  10. Gelisah
  11. Gangguan kesadaran

Pemeriksaan penunjang Pada Ensefalitis
  1. Pemeriksaan cairan serebrospinal
Warna dan jernih terdapat pleocytosis berkisar antara 50-200 sel dengan dominasi sel limfosit. Protein agak meningkat sedangkan glucose dalam batas normal
  1. Pemeriksaan EEG
Memperlihatkan proses inflamasi yang difuse “bilateral” dengan aktivitas rendah
  1. Thorax Photo
  2. Darah Tepi : Leukosit meningkat
  3. CT Scan untuk melihat keadaan otak
  4. Pemeriksaan virus

Penatalaksanaan Ensefalitis
  1. Isolasi bertujuan mengurangi stimulus/rangsangan dan luar dan sebagai tindakan pencegahan.
  2. Terapi antibiotik, sesuai hasil kultur.
  3. Bila encephalitis disebabkan oleh virus (HSV), agen antiviral acyclovir secara signifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas HSV encephalitis Acyclovir diberikan secara intravena dengan dosis 30 mg/kgBB per hari dan dilanjutkan selama 10-14 hari untuk mencegah kekambuhan.
  4. Mempertahankan hidrasi, monitor balans cairan; jenis dan jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan pasien.
  5. Mengontrol kejang Obat antikonvulsif diberikan segera untuk memberantas  kejang. Obat yang diberikan ialah valium dan atau luminal. Valium dapat diberikan dengan dosis 0,3-0,5 mg/kgBB/kaIi. Bila 15 menit belum teratasi/kejang lagi bisa diulang dengan dosis yang sama. Jika sudah diberikan 2 kali dan 15 menit lagi masih kejang, berikan valium drip dengan dosis 5 mg/kgBB/24 jam.
  6. Mempertahankan ventilasi; Bebaskan jalan nafas, berikan O2 sesuai kebutuhan (2-3 I/menit).
  7. Penatalaksanaan shockseptik
  8. Untuk mengatasi hiperpireksia, dapat diberikan kompres pada permukaan tubuh atau dapat juga diberikan antipiretikum seperti asetosal atau parasetamol bila keadaan telah memungkinkan pemberian obat per oral.

Masalah Yang Lazim Muncul Pada Ensefalitis
  1. Hipertermi b.d reaksi inflamasi.
  2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
  3. Nyeri akut b.d adanya proses infeksi/inflamasi, toksin dalam sirkulasi
  4. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler, penurunan kekuatan/ketahanan.
  5. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d edema serebral yang mengubah/menghentikan aliran darah arteri/vena
  6. Resiko cidera b.d aktivitas kejang umum
  7. Ketidakmampuan koping keluarga b.d prognosis penyakit, perubahan psikososial, perubahan persepsi kognitif, perubahan actual dalam struktur dan fungsi ketidakberdayaan.
  8. Distress spiritual b.d ketidakmampuan berinteraksi sosial, perubahan hidup, sakit kronis.
  9. Resiko infeksi b.d diseminata hematogen dan pathogen. Stasis cairan tubuh, Penekanan respon inflamasi (akibat obat). Pemajanan orang lain terhadap pathogen.
  10. Defisit perawatan diri b.d kerusakan sensorik motorik (kerusakan susunan saraf pusat), pergerakan terganggu.

Discharge Planning Pada Ensefalitis
  1. Pelajari tindakan saat anak terjadi kejang.
  2. Konsultasikan terlebih dahulu penanganan pasien beserta tanda-tanda pasien jika harus segera dibawa kerumah sakit.
  3. Hindarkan dari factor yang menyebabkan penyakit.
  4. Pemberian makan secara adequate dengan memperhatikan jumlah kalori, protein, keseimbangan cairan elektrolit dan vitamin.
  5. Biasakan diri untuk hidup bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar